Komunitas lain,
mungkin anda sering mendengar komunitas PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad), saya merupakan salah satu dari sekian ribu orang yang termasuk (saya menggunakan terminologi termasuk karena gak semua orang masuk dalam komunitas tersebut) dalam komunitas itu.
kami yang harus berebut dengan orang yang berburu tiket occasional khususnya untuk long weekend dan hari raya, karena kami selalu memiliki tiket setiap minggunya PP ke kampung halaman masing-masing untuk ketemu keluarga.
Kalo dihitung jumlah (walaupun ga tau jumlah pastinya) mungkin sekitar ratusan orang, dari jakarta dengan tujuan berbeda yaitu jawa tengah, jawa timur, dan yogyakarta.
Saya pribadi kalo boleh, pengen rasanya berkumpul dengan keluarga, namun saya memilih untuk sementara berpisah dengan keluarga, dan bekerja untuk (bisa dibilang) apresiasi terhadap diri sy sendiri.
Komunitas ini hadir dengan banyak sekali watak, pemikiran, dan keadaan baik perkawinan maupun perekonomian. Namun perbedaan itu tidak menyurutkan kami untuk sekedar berkumpul atau bercanda bersama sesaat setelah kereta berangkat dr stasiun. Hanya sebentar, tapi cukup hangat...
Kadang perbedaan pandangan terjadi, tapi ya namanya komunitas, hal itu tidak bertahan lama. Kenapa? Karena tiap minggu pasti ketemu, akan aneh kalo ada rasa tidak enak satu dengan yang lain.
Di jakarta, di tempat perantauan, tak jarang sejumlah kelompok kecil berkumpul, entah hanya makam malam bersama, nonton filem, bahkan karoke! Mungkin ada orang yang berpandangan 'ko bisa bersenang-senang dengan meninggalkan anak dijaga neneknya/bapaknya/istrinya saja'. Untuk kami, kelompok kecil ini sangat istimewa membatu menghilangkan kegalauan saat harus meninggalkan putra putri kecil kami. Tempat bersandar saat butuh, beberapa kali sering menjadi bos yang suka nraktir (ini tambahan).
Sekedar haha hihi, itulah semangat weekdays kami!
Dan tentunya merekalah penghantar weekend yang menyenangkan.
Bukan mudah memang menjadi PJKA,,
sakit hati kami kalo ada yang bilang kami orang tua jahat, apalagi sy sebagai ibu, meninggalkan anak sejak umur 2 bulan hingga sekarang berumur 4 taun dan 2 taun, bersama orang tua saya.
Kami rasa hidup kami sudah cukup berat, jadi plis, kalo ga bisa support kami, cukup jangan mengatai kami.
*curhatan emak PJKA
-TJ-
15 desember 2017
mungkin anda sering mendengar komunitas PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad), saya merupakan salah satu dari sekian ribu orang yang termasuk (saya menggunakan terminologi termasuk karena gak semua orang masuk dalam komunitas tersebut) dalam komunitas itu.
kami yang harus berebut dengan orang yang berburu tiket occasional khususnya untuk long weekend dan hari raya, karena kami selalu memiliki tiket setiap minggunya PP ke kampung halaman masing-masing untuk ketemu keluarga.
Kalo dihitung jumlah (walaupun ga tau jumlah pastinya) mungkin sekitar ratusan orang, dari jakarta dengan tujuan berbeda yaitu jawa tengah, jawa timur, dan yogyakarta.
Saya pribadi kalo boleh, pengen rasanya berkumpul dengan keluarga, namun saya memilih untuk sementara berpisah dengan keluarga, dan bekerja untuk (bisa dibilang) apresiasi terhadap diri sy sendiri.
Komunitas ini hadir dengan banyak sekali watak, pemikiran, dan keadaan baik perkawinan maupun perekonomian. Namun perbedaan itu tidak menyurutkan kami untuk sekedar berkumpul atau bercanda bersama sesaat setelah kereta berangkat dr stasiun. Hanya sebentar, tapi cukup hangat...
Kadang perbedaan pandangan terjadi, tapi ya namanya komunitas, hal itu tidak bertahan lama. Kenapa? Karena tiap minggu pasti ketemu, akan aneh kalo ada rasa tidak enak satu dengan yang lain.
Di jakarta, di tempat perantauan, tak jarang sejumlah kelompok kecil berkumpul, entah hanya makam malam bersama, nonton filem, bahkan karoke! Mungkin ada orang yang berpandangan 'ko bisa bersenang-senang dengan meninggalkan anak dijaga neneknya/bapaknya/istrinya saja'. Untuk kami, kelompok kecil ini sangat istimewa membatu menghilangkan kegalauan saat harus meninggalkan putra putri kecil kami. Tempat bersandar saat butuh, beberapa kali sering menjadi bos yang suka nraktir (ini tambahan).
Sekedar haha hihi, itulah semangat weekdays kami!
Dan tentunya merekalah penghantar weekend yang menyenangkan.
Bukan mudah memang menjadi PJKA,,
sakit hati kami kalo ada yang bilang kami orang tua jahat, apalagi sy sebagai ibu, meninggalkan anak sejak umur 2 bulan hingga sekarang berumur 4 taun dan 2 taun, bersama orang tua saya.
Kami rasa hidup kami sudah cukup berat, jadi plis, kalo ga bisa support kami, cukup jangan mengatai kami.
*curhatan emak PJKA
-TJ-
15 desember 2017
Komentar
Posting Komentar